BuLekh: November 2012

Thursday, November 22, 2012

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF OTONOMI DAERAH TERHADAP KEMAJUAN BANGSA INDONESIA DITUNJAU DARI EKONOMI


Dari segi ekonomi banyak sekali keutungan dari penerapak sistem desentralisasi ini dimana pemerintahan daerah akan mudah untuk mengelola sumber daya alam yang dimilikinya, dengan demikian apabila suber daya alam yang dimiliki telah dikelola secara maksimal maka pendapatan daer`h dan pendapatan masyarakat akan meningkat. Seperti yang diberitakan pada majalah Tempo Januari 2003 “Desentralisasi: Menuju Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Berbasis Komunitas Lokal” disebutkan :
“Sebagaimana telah diamanatkan oleh Deklarasi Rio dan Agenda 21, pengelolaan sumberdaya alam berbasis komunitas merupakan salah satu strategi pengelolaan yang dapat meningkatkan efisiensi dan keadilan dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam. Selain itu strategi ini dapat membawa efek positif secara ekologi dan dan sosial. Pengelolaan sumberdaya alam khususnya sumberdaya kelautan berbasis komunitas lokal sangatlah tepat diterapkan di indonesia, selain karena efeknya yang positif juga mengingat komunitas lokal di Indonesia memiliki keterikatan yang kuat dengan daerahnya sehingga pengelolaan yang dilakukan akan diusahakan demi kebaikan daerahnya dan tidak sebaliknya……………………dsb
Namun demikian, sejak dicapainya kemerdekaan Indonesia, kecenderungan yang terjadi adalah sentralisasi kekuasaan. Sejak orde lama sampai berakhirnya orde baru, pemerintah pusat begitu dominan dalam menggerakkan seluruh aktivitas negara. Dominasi pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah telah menghilangkan eksistensi daerah sebagai tatanan pemerintahan lokal yang memiliki keunikan dinamika sosial budaya tersendiri, keadaan ini dalam jangka waktu yang panjang mengakibatkan ketergantungan kepada pemerintah pusat yang pada akhirnya mematikan kreasi dan inisiatif lokal untuk membangun lokalitasnya…………dsb
Pelaksanaan desentralisasi mempunyai dua efek yang sangat berlawanan terhadap pengelolaan sumber daya kelautan tergantung dari pendekatan dan penerapannya. Desentralisasi akan mengarah pada over eksploitasi dan kerusakan tanpa adanya pendekatan yang baik, namun sebaliknya dapat memaksimalkan potensi sumberdaya kelautan dengan tetap mengindahkan aspek kelestarian dan kelangsungan. prasyarat diperlukan demi tercapainya pengelolaan sumberdaya kelautan berbasis komunitas lokal. Kewenangan pemerintah daerah untuk melakukan pengelolaan sumberdaya kelautan dan terdapatnya akuntabilitas otoritas lokal merupakan prasyarat utama demi tercapainya pengelolaan sumberdaya kelautan dalam kerangka pelaksanaan desentralisasi (Ribbot 2002)……………”
Dari artikel diatas telah jelas betapa perlunya suatu otonomi daerah dilakukan, masyarakat merindukan adanya suatu kemandirian yang diberikan kepada mereka untuk merusaha mengembangkan suber daya alam yang mereka miliki, karena mereka lebih mengetahui hal-hal apa saja yang terbaik bagi mereka.
Artikel diatas cukup memberikan gambaran betapa pentingnya otonomi daerah, tetapi disamping itu dengan tidak menutup mata ada beberapa hal yang harus diperhatikan, dengan adanya penerapan sistem ini membukan peluang yang sebesarbesarnya bagi pejabat daerah (pejabat yang tidak benar) untuk melalukan praktek KKN. Seperti yang dimuat pada majalah Tempo Kamis 4 November 2004 (www.tempointeraktif.com) “Desentralisasi Korupsi Melalui Otonomi Daerah”
“Setelah Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, resmi menjadi tersangka korupsi pembelian genset senilai Rp 30 miliar, lalu giliran Gubernur Sumatera Barat Zainal Bakar resmi sebagai tersangka kasus korupsi anggaran dewan dalam APBD 2002 sebesar Rp 6,4 miliar, oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat. Dua kasus korupsi menyangkut gubernur ini, masih ditambah hujan kasus korupsi yang menyangkut puluhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di berbagai wilayah di Indonesia, dengan modus mirip: menyelewengkan APBD. Sehingga ada ketidak jelasan akuntabilitas kepala daerah terhadap masyarakat setempat, yang membuat bentuk-bentuk tanggung jawab kepala daerah ke publik pun menjadi belum jelas. ?Karena posisi masyarakat dalam proses penegakan prinsip akuntabilitas dan transparansi pemerintah daerah, belum jelas, publik tidak pernah tahu bagaimana kinerja birokrasi di daerah,? ujarnya.
Untuk itu Andrinof mengusulkan, selain dicantumkan prosedur administrasi dalam pertanggung jawaban anggota Dewan, juga perlu ada prosedur politik yang melibatkan masyarakat dalam mengawasi proyeksi dan pelaksanaan APBD. Misalnya, dengan adanya rapat terbuka atau laporan rutin ke masyarakat melalui media massa.
Berikut ini beberapa modus korupsi di daerah:
  1. Korupsi Pengadaan Barang Modus --à a. Penggelembungan (mark up) nilai barang dan jasa dari harga pasar. b. Kolusi dengan kontraktor dalam proses tender.
  2. Penghapusan barang inventaris dan aset negara (tanah) Modus --à a. Memboyong inventaris kantor untuk kepentingan pribadi. b. Menjual inventaris kantor untuk kepentingan pribadi.
  3. Pungli penerimaan pegawai, pembayaran gaji, keniakan pangkat, pengurusan pensiun dan sebagainya.
Modus -à Memungut biaya tambahan di luar ketentuan resmi.
4.Pemotongan uang bantuan sosial dan subsidi (sekolah, rumah ibadah, panti asuhan dan jompo) Modus -à a. Pemotongan dana bantuan sosial b. Biasanya dilakukan secara bertingkat (setiap meja).
5.Bantuan fiktif Modus -à Membuat surat permohonan fiktif seolah-olah ada bantuan dari pemerintah ke pihak luar.
6.Penyelewengan dana proyek Modus -à a. Mengambil dana proyek pemerintah di luar ketentuan resmi. b. Memotong dana proyek tanpa sepengtahuan orang lain.
7.Proyek fiktif fisik Modus --à Dana dialokasikan dalam laporan resmi, tetapi secara fisik proyek itu nihil.
8.Manipulasi hasil penerimaan penjualan, penerimaan pajak, retribusi dan iuran. Modus --à a. Jumlah riil penerimaan penjualan, pajak tidak dilaporkan. b. Penetapan target penerimaan
Berdasarkan artikel diatas dapat disimpulkan bahwa disamping memiliki dampak positif otonomi daerah juga memiliki dampak negatif, bahkan dampak yang ditimbulkan sangatlah besar, dan apabila hal ini terus terjadi bukan kemakmuran dan kemandirian yang di peroleh malahan kesengsaraan dan kemiskinan yang akan kita peroleh. Oleh sebab itu peranan masyarakat dalam melakukan kontrol sangantlah penting dan yang lebih penting adalah dari pejabat itu sendiri. Bagaimana ahklak pribadi pejabat tersebut.
Oleh : http://www.scribd.com/doc/23967335/OTONOMI-DAERAH-DI-TINJAU-DARI-SEGI-EKONOMI-SOSIAL-BUDAYA-KEAMANAN

Thursday, November 15, 2012

Demokrasi Islam


Saat ini banyak sekali Negara yang menganut Sistem Demokrasi sebagai sistem pemerintahannya. Demokrasi sendiri artinya sistem yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi sering diartikan sebagai penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, partisipasi dalam pengambilan keputusan, dan persamaan hukum. Dalam tradisi Barat, demokrasi didasarkan pada penekanan bahwa rakyat seharusnya menjadi pemerintah bagi dirinya sendiri dan wakil rakyat seharusnya menjadi pengendali yang bertanggung jawab terhadap tugasnya. Oleh karena rakyat tidak mungkin rakyat mengambil keputusan karena jumlah terlalu besar maka dibentuklah dewan perwakilan rakyat. Sistem ini popular karena melibatkan masyarakat merupakan komponen utamanya. Pemerintah dipilh langsung oleh rakyat yang berfungsi sebagai penyalur aspirasi dan membuat kebijakan untuk kepentingan rakyat demi kesejahteraan rakyat. Sistem Demokrasi juga digunakan di Indonesia dengan berdasarkan Pancasila. Indonesia memiliki Badan Legislatif yang anggotanya merupakan wakil rakyat. Rakyat juga berwenang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden secara langsung. Dalam Islam, demokrasi sudah diajarkan oleh Rasulullah. Contohnya, pada saat Perang Badar beliau mendengarkan saran sahabatnya mengenai lokasi perang walaupun itu bukan pilihan yang diajukan olehnya. Pada saat ini, banyak Negara yang mengadaptasi sistem Demokrasi yang berasal dari Negara Barat. Padahal, sistem demokrasi tersebut belum tentu sesuai dengan kaidah-kaidah Islam. Sistem Demokrasi di Barat memiliki tujuan-tujuan yang sifatnya duniawi dan materialistis. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari Sistem Demokrasi yang sejalan  dengan aturan Islam.
                 Dalam Islam membuat hukum adalah haram. Karena yang berhak membuat hukum hanya Allah, bukan manusia
         Firman Allah SWT (artinya) :  
         "Menetapkan hukum hanyalah hak Allah." (QS Al-An'aam : 57) 
         Walaupun ayat tersebut bersifat umum, tapi itulah titik kritis dalam demokrasi yang sungguh bertentangan secara frontal  dengan Islam. Pada titik itulah, demokrasi disebut sebagai shstem kufur. Sebab  sudah jelas,memberi hak kepada manusia untuk membuat hukum yang bertentangan dengan hukum syara’ adalah suatu kekufuran.
         Firman Allah SWT (artinya) : 

          "Barangsiapa yang tidak menetapkan hukum dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir." (QS Al-Maa`idah : 44)
     System memilih penguasa/ kepala negara hal tersebut masih dapat didisktsikan.... dan bersifat furu’ (cabang).Alasan :Rasul tidak pernah menentukan secara jelas bagaimanakah teknis memilih khalifah/pemimpin negara. Begitu juga peralihan kekuasaan dari satu khalifah ke khalifah yang lain semasa banyak sahabat masih  hidup, sehingga menjadi Ijma' shahabat bahwa boleh menggunakan beberapa uslub untuk memilih khalifah atau kepala negara. Dengan demikian dalam memilih siapakah calon kepala negara/Khalifah boleh dengan banyak teknis dalam hal ini mengambil suara mayoritas juga dapat dilakukan dan menggunakan Ahlul hali wal aqdi (parlemen) Juga dapat dilakukan . Jadi untuk memilih calon kepala negara (khalifah) dalam Islam bisa dicari dengan uslub (teknis) pemilihan umum.
Pandangan Ulama tentang demokrasi
Yusuf al-Qardhawi Menurut beliau, substasi demokrasi sejalan dengan Islam.Hal ini bisa dilihat dari beberapa hal. Misalnya: - Dalam demokrasi proses pemilihan melibatkkan banyak orang untuk mengangkat seorang kandidat yang berhak memimpin dan mengurus keadaan mereka. Tentu saja, mereka tidak boleh akan memilih sesuatu yang tidak mereka sukai. Demikian juga dengan Islam. Islam menolak seseorang menjadi imam shalat yang tidak disukai oleh maklum di belakangnya. - Usaha setiap rakyat untuk meluruskan penguasa yang tiran juga sejalan dengan Islam. Bahkan amar makruf dan nahi mungkar serta memberikan nasihat kepada pemimpin adalah bagian dari ajaran Islam. - Pemilihan umum termasuk jenis pemberian saksi. Karena itu, barangsiapa yang tidak menggunakan hak pilihnya sehingga kandidat yang mestinya layak dipilih menjadi kalah dan suara mayoritas jatuh kepada kandidat yang sebenarnya tidak layak, berarti ia telah menyalahi perintah Allah untuk memberikan kesaksian pada saat dibutuhkan. - Penetapan hukum yang berdasarkan suara mayoritas juga tidak bertentangan dengan prinsip Islam. Contohnya dalam sikap Umar yang tergabung dalam syura. Mereka ditunjuk Umar sebagai kandidat khalifah dan sekaligus memilih salah seorang di antara mereka untuk menjadi khalifah berdasarkan suara terbanyak. Sementara, lainnya yang tidak terpilih harus tunduk dan patuh. Jika suara yang keluar tiga lawan tiga, mereka harus memilih seseorang yang diunggulkan dari luar mereka. Yaitu Abdullah ibn Umar. Contoh lain adalah penggunaan pendapat jumhur ulama dalam masalah khilafiyah. Tentu saja, suara mayoritas yang diambil ini adalah selama tidak bertentangan dengan nash syariat secara tegas. - Juga kebebasan pers dan kebebasan mengeluarkan pendapat, serta otoritas pengadilan merupakan sejumlah hal dalam demokrasi yang sejalan dengan Islam.  Salim Ali al-Bahnasawi Menurutnya, demokrasi mengandung sisi yang baik yang tidak bertentangan dengan islam dan memuat sisi negatif yang bertentangan dengan Islam. Sisi baik demokrasi adalah adanya kedaulatan rakyat selama tidak bertentangan dengan Islam. Sementara, sisi buruknya adalah penggunaan hak legislatif secara bebas yang bisa mengarah pada sikap menghalalkan yang haram dan menghalalkan yang haram. Karena itu, ia menawarkan adanya islamisasi sebagai berikut: -  Menetapkan tanggung jawab setiap individu di hadapan Allah. - Wakil rakyat harus berakhlak Islam dalam musyawarah dan tugas-tugas lainnya. - Mayoritas bukan ukuran mutlak dalam kasus yang hukumnya tidak ditemukan dalam Alquran dan Sunnah (al-Nisa 59) dan (al-Ahzab: 36). - Komitmen terhadap islam terkait dengan persyaratan jabatan sehingga hanya yang bermoral yang duduk di parlemen.

Sunday, November 11, 2012

PAHLAWAN HUJAN.........!!!


Hujan, seperti musik. Aku bisa mendengar iramanya dengan sangat jelas dari kamarku dan ranjangku yang hangat. Tak ada yang lebih menyenangkan daripada mendengar musik hujan di pagi hari ketika terjaga dari tidur. Dunia basah dan damai dengan udara yang dingin, dan bau harum taman yang tersiram hujan. Tak ada matahari yang menyilaukan, yang selalu membuat kamarku seolah-olah berubah menjadi oven yang panas menyengat.
Menunggu saat-saat langit tinggal meneteskan sisa-sisa air yang dikandungnya, ketika langit kelabu menjadi biru lagi, kadang muncul pelangi. Momen yang singkat itu seperti keajaiban, peri-peri turun ke bumi lewat pelangi dan kalau mereka mendengar keinginanmu, semua akan terkabul. Aku punya satu keinginan yang kupendam sejak masih sekolah dasar. Bahwa suatu hari sehabis hujan akan ada seorang laki-laki yang menggandeng tanganku dibawah halte bus dengan titik-titik air di rambutnya. Impian yang bodoh ! Aku tahu. Tapi impian itu sudah ada sejak dulu sekali.
Sekali kali aku keluar dari rumahku dan melihat halte bus di seberang jalan dekat rumahku. Aku selalu memimpikan laki-laki itu. Laki-laki yang bahkan belum pernah ku temui. Sampai hari ini pun, ketika aku sudah SMA, ada sebagian hatiku yang masih berharap suatu hari hal itu akan betul-betul terjadi.
Aku menyiapkan payungku dan siap berangkat sekolah di pagi yang gerimis itu. Sekolahku ada di dekat perempatan jalan Merpati. Aku selalu naik bus kesana.
“Tiara, kebetulan sekali”, Fida, temanku tersenyum, “Aku punya sesuatu untukmu”, Ia mengulurkan sehelai tiket untukku. “Ini tiket untuk nonton konser di Alun-alun. Pukul empat sore nanti. Fendy membelikannya untukku”, Fendy adalah pacar Fida, “Tapi, mendadak Fendy ada acara, aku malas nonton sendirian. Mungkin kamu bisa memakai tiketku”, kata Fida.  Aku sangat gembira sekali, “Aku sangat berterima kasih, ini adalah kesempatan untuk bisa bertemu dengan vokalis bend kesukaanku. Tapi sore nanti aku sibuk membantu ibuku. Tapi apa salahnya akan kuusahakan”.
Ketika pulang sekolah, hujan sudah berhenti. Tapi mendung masih mengantung di langit. Beberapa menit menjelang pukul empat, aku keluar rumah mencari angkot untuk pergi ke Alun-alun. Dan tidak lupa berpamitan dulu dengan wanita yang paling aku sayangi. Di seberang jalan Fida mengingatkan, “kamu harus buru-buru, sebentar lagi pasti hujan !”. ia sendiri terburu-buru mencari taksi. Aku cuma tertawa melihatnya.
Fida benar, tak sampai lima menit kemudian awan hujan mulai melepaskan tetes airnya ke bumi. Wangi tanah basah langsung memenuhi udara, aku berlari ke emperan halte bus sambil berusaha mencegat angkot yang lewat. Tapi, tak ada angkot kosong. Air hujan yang jatuh ke jalan menciprati kakiku. Saat itulah aku merasa keseimbangan tubuhku berkurang, karena menginjak batu kecil di jalan. Untung saja aku tak sampai jatuh. Seseorang telah menolongku, dia bahkan menggandeng tanganku menuju halte bus.
Deg !!! Seperti laki-laki yang kuimpikan. Ia tinggi, tapi wajahnya manis sekali. Rambutnya kecoklatan, tersenyum basa-basi sekilas padaku. Titik-titik air hujan berkilauan di rambutnya, seperti hiasan mimpiku yang sengaja di pasang disana. Aku tak bisa berkata-kata lagi, selain ucapan terima kasih untuknya karena telah menjadi pahlawan hujanku.
Hujan  semakin deras. Tetes-tetes air dijalan mulai membentuk genangan. Tak ada angkot kosong yang lewat. Laki-laki itu melirik jam tangannya. “Ah, sudah terlambat”. Aku jadi ikut meirik jam tanganku. “Ah, iya. Konsernya pasti sudah dimulai”. Tiba-tiba ia menoleh ke arahku, “konser ??”. “Di Alun-alun kota”, sahutku. “kamu juga akan pergi kesana? Ah kebetulan sekali”, ia tertawa mrnyenangkan. “Tapi kelihatannya tak ada angkot, semuanya penuh”, kataku.
Ia tersenyum sambil menyibakkan butir-butir air di rambutnya. “Apakah kita bisa masuk kalau datang terlambat ?”, tanyanya. “Entahlah, aku baru kali ini nonton konser di Alun-alun kota”, jawabku jujur. “Seharusnya aku berangkat lebih awal”, aku menyesali diriku sendiri. “Aku juga”, katanya. Oh tidak, jangan menyesalinya. Lihatlah sisi baiknya. Kita bisa bertemu disini sekarang. “Lihatlah sisi baiknya”, katanya tersenyum dan mengulurkan tangan, “Sena”.
Gilaaa !!! Laki-laki ini seperti bisa membaca pikiranku. Sedikit gugup kusambut sentuhan tangannya. “Mutiara”, kataku. “Nama yang cantik, seperti orangnya”, sahutnya.
Sebuah taksi didepan kita dan terbuka pintu mobil dengan seorang laki-laki yang tak kalah manis dari Sena, dia teman Sena. “Sepertinya kita harus berpisah, aku berharap kita bisa bertemu lagi”. Katanya manis.
Hujan mulai mereda. Mendung di langit sore perlahan menghilang dan tergantikan bias keemasan cahaya matahari yang perlahan memudar.
Sesampainya di Alun-alun dengan senangnya aku melihat aksi band kesukaanku ini. Keluar dari konser, wajah langit begitu cerah, langit pekat di taburi bintang-bintang, bagai kue coklat ditaburi gula pasir. Aku pulang ditemani kenangan yang indah.
Besoknya hujan turun lagi. Aku pergi ke sekolah dengan perasaan amat senang. Entah kenapa rasanya sangat bersemangat. Mungkin karena kemarin melihat konser band kesukaanku atau karena aku telah menemuan laki-laki impianku. Tapi apa aku bisa bertemu dengannya kembali. “Ah, bodoh ! Untuk apa aku memikirkan hal seperti itu ? Tapi laki-laki itu telah menghiasi impianku.
Hujan masih mengguyur. Tepat saat aku akan pulang ke rumah, hujan berhenti. Seperti biasa aku melangkah menuju halte bus sambil menikmati suasana sehabis hujan. Dan masih juga berharap ada keajaiban baru turun ke bumi, sore ini.
SELESAI

Tuesday, November 6, 2012

Kebersamaan

Waktu yang telah mempertemukan kita
Bersatu dan bersama dalam sebuah kebersamaan
Yang telah kita lalui seiring berjalannya waktu
Ada tawa dan canda yang selalu menghiasi
Kebersamaan kita
Kini aku menyadari bahwa kebersamaan
Tidak selamanya abadi
Ada perpisahan yang mesti terjadi
Dimana kita harus ikhlas menerima semua ini
Hingga suatu hari nanti kita kan dipertemukan lagi
Dalam waktu dan suasana yang berbeda
Sehingga kebersamaan yang dulu hilang
Akan dapat tercipta lagi

Thursday, November 1, 2012

Ibu


Ibu....
Paras cantikmu tak terlukiskan
Belaian hangatmu tak dapat
Tergantikan    
Tulus hatimu tak bisa terbandingkan
Ibu....
Kelembutanmu bagai sutera
Yang diterpa angin
Jasamu bagai matahari
Yang menyinari bumi
Cintamu bagai lautan
Yang tak pernah surut
Ibu....
Tanpa kau aku takkan ada
Tanpa kau aku hanya mimpi
Tanpa kau aku hanya halusinasi
Ibu....
Terimalah baktiku ini
Sebagai tanda
Aku sangat menyayangimu
Seumur hidupkuKamu tuntunan dalam jiwa
Dalam pelukmu kurasakan kedamaian
Dalam dekapanmu kurasakan ketenangan
Pelipur lara yang selalu hadir dalam jiwa
Ibu....                   
Kau selalu menemaniku
Jiwaku terasa hampa tanpamu
Kau penyemangat hidupku
Dan kau pulalah yang selalu menemaniku
Disaat aku tak sesempurna ini
Disaat aku tak seberdaya ini
Kaulah yang membuatku
Menjadi seorang anak perempuan
Karena....
Disinar matamu ibu
Kulihat kasih sayang dan
Ketulusan hanya untukku
Aku menyayangimu ibu
Dengan ketulusan hati
Kan kujaga dirimu
Sampai akhir hayat