PENGAPLIKASIAN BARISAN DAN DERET DALAM KEHIDPAN
SEHARI-HARI
Nama Pengarang : Jauharotul
Mufidah
Nim : D07212010
Alamat : Jl.Kol.H.Ismail, dsn.Gading, ds.Tugu
Sumberjo, kec.Peterongan, kab.Jombang
Motto : Tidak hanya menjadi Mutiara saja tapi juga
yang bermanfaat
e-mail : vee.musvid@gmail.com
ABSTRAK
Matematika mempunyai peranan penting dalam
kehidupan sehari – hari, karena seringkali matematika
dimanfaatkan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan
seperti permasalahan pengambilan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan
uang dan permasalahan-permasalahan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Salah
satu disiplin ilmu dalam penerapannya sangat membutuhkan matematika sebagai
bahasa symbol untuk menyederhanakan penyajian, pemahaman, analisis, dan
penyelesaian suatu masalah. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis berusaha
untuk mengkaji penerapan konsep barisan dan deret dalam kehidupan sehari-hari.
Penulisan ini merupakan kajian teori yang diambil
dari buku-buku yang relevan. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memudahkan
dalam pemecahan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan barisan dan deret.
Kata kunci: Barisan dan Deret.
1. PENDAHULUAN
Barisan bilangan adalah himpunan bilangan yang
di urutkan menurut suatu aturan/pola tertentu yang dihubungkan dengan tanda “,”. Jika pada barisan tanda “,”
diganti dengan tanda “+” , maka disebut deret. Masing-masing bilangan itu
disebut suku-suku barisan,setiap suku diberi nama sesuai dengan nomor urutnya. Barisan atau pola bilangan adalah jajaran
bilangan dengan urutan tertentu. Tepatnya, barisan adalah daerah nilai suatu
fungsi dengan daerah asal bilangan asli. Barisan bilangan adalah sekumpulan bilangan-bilangan dengan pola yang sama
dan tertata secara berurut [1].
Setiap bilangan dalam suatu bilangan disebut
suku dan bisa dilambangkan dengan Un (n menyatakan nomor urut suku). Barisan Aritmatika(barisan hitung) adalah suatu
barisan bilangan yang selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap
besarnya, dan nilai yang tetap besarnya itu disebut beda atau pembeda (b).
Deret bilangan adalah penjumlahan suku-suku barisan bilangan.
2. METODE
1.1
Barisan
Aritmatika
Jika barisan yang suku berurutannya mempunyai tambahan bilangan
yang tetap,maka barisan ini disebut
Barisan Aritmatika [2]. Misal :
a.
2,5,8,11,14……………………ditambah 3 dari suku didepannya
b.
100,95,90,85,80…………….dikurangi 5 dari suku
didepannya.
1.2 Deret Aritmatika
Deret Aritmatika disebut juga deret hitung.
Apabila suku-suku didalam barisan aritmatika dijumlahkan,maka didapat deret
aritmatika. Jadi, bentuk baku deret aritmatika adalah a + (a + b ) + (a + 2b) + ( a + 3b ) + ……………+ (a + (n-1) b ).
2.1 Sub Bab
·
Barisan Aritmatika :
Bentuk umum barisan aritmatika
seperti berikut :
U1,u2,u3,……………………,un-1
Atau
a,a + b,a + 2b,………,a + (n-1) b
keterangan :
u1 = a = suku pertama
un-1 = beda = b
un = suku ke-n
n =
banyaknya suku/urutan suku
Maka rumus suku ke-n barisan aritmatika adalah :
Un = a + (n-1) b, dengan
n = 1,2,3,………..
Contoh :
Tentukan suku ke-20 barisan
bilangan 2,5,8,11,…………..
Penyelesaian :
a = 2
b = 5-2 = 3
un = a + (n-1) b
= 2 + (20 – 1) 3
= 2 + 60 – 3
= 59
· Deret Aritmatika :
Jika jumlah n suku deret aritmatika
dinyatakan dengan Sn. Maka didapat rumus :
Karena un = a + (n-1) b maka Sn didapat
rumus Sn :
Sn = (a + un)
Contoh soal :
Hitunglah jumlah
40 suku pertama dari deret aritmatika 5
+ 10 + 15………….
Jawab :
A = 5,b = 10 – 5
= 5.
Dan = 40, maka :
Sn =
40 =
= 20
(10 + (39) 5 )
= 20 ( 10 + 195 )
= 20 (205)
= 4100
3. KESIMPULAN
Dari
pembahasan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa :
Setiap bilangan dalam suatu bilangan disebut
suku dan bisa dilambangkan dengan Un (n menyatakan nomor urut suku). Barisan Aritmatika(barisan hitung) adalah suatu
barisan bilangan yang selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap
besarnya, dan nilai yang tetap besarnya itu disebut beda atau pembeda (b).
Deret bilangan adalah penjumlahan suku-suku barisan bilangan.
REFERENSI
[1] Puspendik. 2004. Pengertian Barisan dan Deret Aritmetika (Kegiatan Belajar I).
(Online), (http;// puspendik.com/ebtanas%5Cujian2004%5Cskl2004/PANDUAN 04.htm,
diakses 4 Januari 2014.
[2] Supriyanto.2008.Ujian
Nasional Matematika SMA/MA. Surakarta:firdaus utara.
No comments :
Post a Comment